Rasanya seakan kita saling mengenal.
Aku mengenalmu
dan kau mengenalku.
Kita berteman.
Kau adalah sahabatku
dan aku adalah sahabatmu.
Mungkin kadang lebih dari itu.
Bertemu di situasi yang berbeda setiap waktunya.
Seakan kita adalah pemeran utama sebuah drama.
Seakan kau adalah bagian dari kehidupanku disini.
Pesahabatan yang terasa sudah bertahun-tahun lamanya.
Tawa renyah dan tatapan lembutmu
adalah hal yang selalu menemani hariku.
Candaan, pertengkaran,
Kejutan kue di hari ulang tahunmu,
Pelukan hangatmu,
Jemari yang bertautan.
Selalu ku berharap waktu berhenti tuk sesaat saja,
agar tidak pernah ada kata perpisahan.
Karena ketika aku membuka kedua mataku
kau menghilang bersama embun pagi.
Layaknya asap yang hilang tertiup angin.
Karena disamping semua yang kita lalui bersama,
nyatanya kau dan aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya beruntung bisa menemukanmu
di antara miliaran manusia di muka bumi.
Dan bagimu, aku hanyalah miliaran manusia itu.
Karena kita hanya bertemu dalam sebuah ilusi.
Kita bertemu hanya dalam sebuah mimpi.
Aku mengenalmu
dan kau mengenalku.
Kita berteman.
Kau adalah sahabatku
dan aku adalah sahabatmu.
Mungkin kadang lebih dari itu.
Bertemu di situasi yang berbeda setiap waktunya.
Seakan kita adalah pemeran utama sebuah drama.
Seakan kau adalah bagian dari kehidupanku disini.
Pesahabatan yang terasa sudah bertahun-tahun lamanya.
Tawa renyah dan tatapan lembutmu
adalah hal yang selalu menemani hariku.
Candaan, pertengkaran,
Kejutan kue di hari ulang tahunmu,
Pelukan hangatmu,
Jemari yang bertautan.
Selalu ku berharap waktu berhenti tuk sesaat saja,
agar tidak pernah ada kata perpisahan.
Karena ketika aku membuka kedua mataku
kau menghilang bersama embun pagi.
Layaknya asap yang hilang tertiup angin.
Karena disamping semua yang kita lalui bersama,
nyatanya kau dan aku bukan siapa-siapa.
Aku hanya beruntung bisa menemukanmu
di antara miliaran manusia di muka bumi.
Dan bagimu, aku hanyalah miliaran manusia itu.
Karena kita hanya bertemu dalam sebuah ilusi.
Kita bertemu hanya dalam sebuah mimpi.